Pada dasarnya dalam kehidupan ini, setiap orang bergerak dengan prinsip “Servomechanism” alias terus menerus melakukan koreksi & hingga sesuatu yang “digariskan” terjadi, adapun proses koreksi ini berlangsung dengan melibatkan seluruh kesadaran holistik manusia (Conscious Unconscious).
Jika seseorang sudah “digariskan” untuk “sial”, maka apapun yang terjadi, cepat atau perlahan tapi pasti, maka proses Servomechanism akan menuntun seseorang untuk menuju ke kondisi “sial” ini! Tanpa bisa ditolak sama sekali!
Bersiaplah untuk berkerut dahi dengan kalimat, kok di gariskan “sial” sih? Siapa yang menggariskan?
Demikian juga jika seseorang sudah “digariskan” untuk “beruntung”, maka Servomechanism ini dengan mudah akan membawanya ke keadaan yang seharusnya, yaitu “beruntung”!
Semua yang akan kita alami dalam hidup ini, telah “digariskan”! Suka atau tidak suka Servomechanism akan membawa kita “kesana” dengan cara yang sangat “cerdas”, bahkan dengan cara yang seringkali tidak terduga!
Jadi kini menjadi lebih jelas, jika suatu saat kita berkeinginan untuk mencapai sesuatu (yang biasanya adalah hal-hal yang indah dan menyenangkan), lalu dalam perjalanannya seakan-akan kita sudah semakin mendekati hal tersebut, tetapi tiba-tiba di bagian akhir semuanya berbelok 180 derajat! Maka jangan menyalahkan siapapun, karena “Servomechanism” dalam diri kitalah yang bekerja !
Nah loh ?
Jadi artinya hidup kita sudah “digariskan”? Dan kita tidak akan dapat “keluar” dari “garis” ini? Apakah ini yang disebut dengan “nasib” atau “takdir” atau apapun istilah yang sejenis ?
Most of the time we have the willpower to force ourselves to do something for a while, basically, we are just forcing our servo mechanism or our subconscious, to the shelf and telling it to shut up and it does, for a while. After a while if we don’t do anything to change the language or the direction of our subconscious it will take us right back to where we started and often times even worse because now it has one more thing, one more time that it can use to validate what it was trying to accomplish in the first place.
Tentu saja tidak! Pembahasan ini tidak ada sangkut-pautnya dengan “nasib” dan “takdir” yang jelas sudah memiliki ahli tersendiri untuk membahasnya !
Pembahasan disini justru akan menyadarkan kita bahwa KITA adalah pembuat “garis” yang dimaksud, dan tentu saja KITA pula yang dapat merubahnya!
Saya ulangi, Servomechanism akan menuntun seseorang untuk “selalu” mencapai sesuatu yang telah “digariskan”, dengan berbagai cara yang teramat sangat “cerdas”!
Lalu siapakah yang membuat “garis” ini ?
Yang membuat garis ini tidak lain adalah sosok yang juga terdapat dalam diri setiap manusia, yang dikenal dengan nama “Self Image” dan “Belief System”.
Kita tidak akan pernah dapat “lari” dari Self Image Belief System kita sendiri. Dalam konteks praktis sehari-hari, apapun yang kita peroleh dalam kehidupan ini hanyalah ekspresi dari seluruh kemampuan kita yang telah mencapai tingkatan “Unconscious Competence” !
Sebagai contoh, jika kita pernah mengalami kegagalan dalam satu aspek kehidupan (misalnya : bisnis), maka kegagalan-kegagalan berikutnya akan cenderung untuk memperkuat “self image” dan “belief” bahwa kita adalah ahli dalam “kegagalan bisnis”, lalu sampai dengan batas tertentu, “kegagalan bisnis” ini akan menjadi skill yang melekat dalam diri kita, alias sudah mencapai tingkatan keahlian “Unconscious Competence”!
Lalu sejak saat itulah gerak langkah kita akan dipandu oleh “Automatic Guidance System” yang akan bergerak dengan pola Servomechanism! Proses koreksi akan berlangsung terus, sampai dengan anda benar-benar mencapai “kegagalan”, karena Anda adalah ahlinya !
Apapun dalam hidup ini, jika kita telah “sedemikian mudahnya” mencapainya, maka seseungguhnya kita telah menjadi “Sang Ahli” alias kemampuan kita telah mencapai tingkatan “Unconscious Competence”!
Yang pada akhirnya, Servomechanism Anda akan selalu berproses untuk “menciptakan” hal tersebut !
Nasib manusia, “baik” atau “buruk”, tertulis di “Self Image” dan “Belief System”-nya seperti “blue-print” yang selalu mengawali suatu perwujudan “realita fisik”.
Jika kita coba mengamati dengan seksama, maka pada umumnya “perilaku” kita maupun “apa yang kita sering dapatkan dan temui” biasanya merupakan suatu “pola” atau membentuk suatu “pola kecenderungan”, dan pola ini jika tidak di-intervensi atau mengalami “Extreme Conversion”, maka pola ini cenderung semakin “mapan” dan “semakin kuat”.
Orang yang sering bangun “kesiangan”, maka akan cenderung untuk selalu bangun “kesiangan” dan bilamana sudah menjadi pola permanen, bahkan menjadi sangat “ajaib”, karena perilaku ini benar-benar menemukan “cara”-nya sendiri untuk membuat “kesiangan” itu terjadi.
Orang yang mudah sekali memperoleh “hutang”, pasti disebabkan ia telah melakukannya secara berulang-kali sejak lama, sehingga seakan-akan alam semesta akan mengatakan “ya … dia pantas dan harus diberi hutang” setiap kali ia mengajukan pinjaman. Ini bukan persoalan “baik” atau “buruk”, karena konglomerat pengemplang BLBI-pun pasti sudah memiliki pola ini sejak lama, dan pola ini bertambah kuat dan permanen dalam dirinya, sehingga mereka-pun menjadi sangat “sakti” untuk “diberikan hutang” lagi, bahkan pada saat mereka sangat terpuruk sekalipun !
Bagi mereka yang “tidak pernah berhutang”, percayalah mereka ini tetap akan sulit untuk memperoleh pinjaman, bahkan ketika mereka memerlukannya untuk urusan “hidup dan mati”. Rasanya tidak adil ya ? But that’s how this world works !
Demikian juga mereka yang hidupnya selalu dirundung “penderitaan” dan “sial”, maka percayalah ini telah menjadi “skill” yang sangat terlatih bagi mereka, walaupun pasti mereka sama sekali tidak menginginkannya!
Tentu saja mereka yang hidup “berkelimpahan” juga ternyata telah memelihara “skill” dan “kecenderungan” ini sejak lama, walaupun dengan “kualitas” dan “kuantitas” yang mungkin berbeda-beda.
Hati-hati jika Anda ternyata memiliki kecenderungan untuk “bekerja sangat keras”! Maka, Anda akan “ditarik oleh alam semesta” untuk selalu “bekerja keras” ! Renungkanlah kembali, apakah Anda memang menggemari “kerja keras”, atau sebenarnya anda bekerja keras dengan tujuan untuk memperoleh keberlimpahan ? Tetapi jika anda memang benar-benar hobi “bekerja keras”, ya tentu bukanlah suatu masalah !
Mereka yang sering “jatuh sakit”, ternyata telah memiliki “bakat” ini sejak lama, dimulai dengan “sakit-sakit ringan” sampai di kemudian hari mereka menjadi lebih “terlatih” untuk sakit “lebih berat” !
Pada akhirnya seluruh yang kita peroleh atau kita dapatkan lebih dikarenakan “kecenderungan-kecenderungan” yang telah melekat dan telah menjadi “pola permanen”, atau disebut dengan “Servomechanism”.
Saya harap fokus kita (setelah membaca postingan ini) kali kini akan relatif lebih menyempit, yaitu bagaimana “menciptakan” Servomechanism yang “memberdayakan”, dalam arti dapat menciptakan gerakan-gerakan yang membawa kita ke berbagai obsesi dan tujuan dalam kehidupan kita.
Kini semuanya menjadi terserah Anda! Sekarang pertanyaannya, kalau yang negative atau yang jelek Servomechanism kita bagaimana merubahnya? Khan kita yang menentukan garis kehidupan kita sendiri?
Leave A Reply